Kali ini Admin mau membahas mengenai prospek dan bagaimana cara beternak kelinci yang bersumber dari pengalaman Admin sendiri ditambah dari berbagai sumber.. langsung saja dinikmati :)
Ternak kelinci sebenarnya tergolong untuk Hobi dan juga bisa di
bersanding dengan Bisnis. Kelinci selain hewan yang lucu dan imut buat
di sayang dan di manjakan. kelinci juga memiliki peluang yang sangat
bagus untuk di jadikan Usaha skala Besar. Sudah banyak yang sukses
mendulang emas dari Usaha ternak Kelinci ini.
Kelinci Pedaging yang paling terkenal
adalah Kelinci Flame. Kelinci Flame adalah kelinci yang memiliki ukuran
super jumbo,Namun,sayangnya Kelinci Flame di Indonesia
sudah tidak ada lagi yang murni kelinci Flame. yang ada di Indonesia
saat ini adalah hasil perkawinan dari berbagai macam gen kelinci
sehingga tidak ada lagi kelinci yang bisa besar mencapai lebih dari 10
Kg. Dan Kelinci yang beradar dan mengatas namakan Kelinci Flame yang
banya orang bilang juga kelinci Australia ini adalah sudah berubah dan
menjadi lebih kecil dari kelinci Aslinya.
Kebanyakan Kelinci Flame yang beredar di Daerah daerah seperti
Boyolali dan sebagainya adalah kelinci jenis Flame yang sudah berubah.
Untuk anda yang baru pertama kali melihat lihat atau ingin beli Kelinci
Flame jangan mudah tergoda dengan rayuan si kelinci yang terlihat imut
ini. karena bisa jadi yang anda beli tidak lain da tidak ada bedanya
dengan Kelinci Australia yang anda beli di pasar pasar. Beratnya pun
paling gede maksimal hanya mencapai 6 kg,itu pun sudah termasuk tua.
Untuk anda yag ingin budidaya kelinci,terutama kelinci flame,anda
harus benar benar tahu cara untuk membudidayakan kelinci flame. Kelinci
yang berukuran hampir 3 kali lipat dari kelinci jawa ini memang
menarik. Namun perawatanya pun juga lebih sulit. KElinci Flame tidak
bisa di ternak seperti kelinci biasa,Kelinci ini harus di bbuatkan
kandang yang benar benar bersih dan terawat. Karena kelinci jenis flame
ini suka kebersihan.
Mengenal kelinci pedaging
Umumnya ada dua jenis kelinci yang kita kenal, yakni kelinci hias dan
kelinci pedaging. Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda
dalam penanganan peternakan dan bisnisnya. Kali ini kita akan coba
mengupas potensi bisnis kelinci pedaging. Mengapa ? Menurut Mu’tassim
Fakkih kebutuhan akan daging kelinci masih jauh diatas pasokan yang
sehingga peluang bisnisnya-pun masih sangat besar. Kelinci pedaging
umunya berasal dari jenis yang bertubuh besar, pertambahan berat
badannya cepat dan memiliki kualitas daging bagus. Diantara kelinci yang
umumnya diternakkan sebagai kelinci pedaging ialah jenis Flemish Giant
dan New Zealand (atau yang biasa kita kenal dengan Trewelu Australi).
Persiapan kandang kelinci pedaging
Pemeliharaan kelinci pedaging tidak jauh berbeda dengan kelinci pada
umunya. Bisa dengan diliarkan pada area tertentu atau dikandangkan.
Namun, jika bertujuan untuk usaha ternak disarankan untuk menggunakan
sistem kandang. Kandang yang digunakan ada beberapa macam. Kandang
baterai untuk indukan dan kandang koloni untuk anakan yang lepas sapih.
Kandang baterai bisa dibuat dengan ukuran 70 x 80 cm dengan tinggi 60 –
70 cm. Sedang kandang koloni bisa dibuat dengan ukuran 1 x 1 m dengan
tinggi 30 – 40 cm. Kandang koloni ini hanya digunakan sebagai tempat
pembesaran anakan kelinci lepas sapih sampai usia +- 3 bulan. Celah pada
alas kandang dibuat dengan lebar 1 – 1,5 cm agar kotoran bisa jatuh ke
bawah tapi juga tidak membahayakan kaki kelici pedaging dengan kejadian
terjepit atau terperosok. Kandang bisa dibuat bertingkat namun usahakan
tidak lebih dari 2 tingkat sebab kelinci adalah binatang yang takut pada
ketinggian.
Perkawinan kelinci pedaging
Kelinci yang hendak dikawinkan sebaiknya berusia diatas 6 atau 7
bulan. Cara mengawinkan adalah dengan membawa kelinci betina ke kandang
kelinci jantan. Waktu yang baik untuk mengawinkan kelinci adalah pagi
hari pukul 6 hingga 8 atau malam hari pukul 7 sampai 9 malam. Setelah
kelinci jantan mengawini kelinci betina biarkan istirahat dan beri
minum, angkat kelinci betina. Waktu istirahat ini antara 15 – 30 menit.
Setelah itu ulangi kembali proses perkawinan 2 – 3 kali. Tanda bahwa
kelinci betina bunting (perkawinan sukses dilakukan) adalah selalu
menjauh bila didekatkan kepada pejantan. Masa kehamilan kelinci +- 30
hari, dan termasuk hewan yang produktif serta subur. Dalam sekali
melahirkan, induk kelinci bisa beranak hingga 12 ekor anakan. Anak
kelinci akan menyusu pada induknya hingga umur +- 45 hari, setelah itu
anak kelinci bisa dipisah ke kandang koloni hingga usia +- 3 atau 4
bulan. Induk kelinci diistirahatkan +- 15 hari selepas menyusui kemudian
bisa dikawinkan kembali. Artinya dengan siklus seperti ini, kelinci
bisa melahirkan 3 – 4 kali dalam setahun. Anakan yang sudah berumur 3
atau 4 bulan mulai ditempatkan dalam kandang baterai.
Makanan kelinci pedaging
Sedikit berbeda dengan kelinci hias yang pemberian pakannya bertujuan
untuk kualitas pertumbuhan bulu yang bagus, maka pakan untuk kelinci
pedaging bertujuan untuk pertumbuhan daging yang bagus. Pakan utama
kelinci adalah rumput lapangan (kecil-kecil), bisa ditambah dengan pakan
buatan pabrik / pelet kelinci, ampas tahu dan sayur-sayuran. Metode
pemberian pakan bisa dilakukan 2 kali sehari, yakni pagi sekitar pukul 9
atau 10 berupa pakan pabrik / pelet atau ampas tahu dengan sedikit
rumput atau sayuran dan sore hari menjelang malam berupa rumput dalam
jumlah besar, mengingat kelinci adalah hewan nocturnal yang aktif pada
malam hari. Air minum diberikan setiap saat, usahakan selalu tersedia.
Untuk indukan yang sedang menyusui bisa diberikan tambahan daun pepaya
satu lembar setiap harinya. Pemberian kangkung sebaiknya dihindari dan
wortel boleh diberikan paling banyak 3 kali seminggu.
Penyakit pada kelinci pedaging
Satu hal yang menjadi momok bagi para peternak kelinci adalah
penyakit. Kelinci dikenal sebagai hewan yang tidak tahan terhadap
penyakit, artinya begitu terserang penyakit mudah mati. Berbagai
penyakit yang biasa menyerang kelinci diantaranya; kudis, luka, jamur
kulit, saraf, kanibal, cebol (pertumbuhan tidak normal) dan
lain-lainnya. Tapi Mu’tassim Fakkih menyarankan agar para peternak tidak
perlu takut, sebab sebenarnya penyakit-penyakit tersebut bisa di cegah
dengan cara yang sederhana, yakni ; selalu menjaga kebersihan kandang
dan pemberian pakan yang teratur. Untuk kelinci pedaging yang sudah
terserang penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelinci lain sampai sembuh
untuk mencegah penyebaran kemudian diberi obat. Kandang tempat kelinci
yang sakit juga harus dibersihkan.
Perhitungan usaha budidaya kelinci pedaging
Usaha budidaya kelinci bisa dimulai dari skala kecil, menengah hingga
besar. Dengan tingkat produktivitas dan kesuburan yang sangat tinggi,
dari seekor indukan bisa menjadi 15 – 20 ekor selama setahun dengan
asumsi anak hidup hingga dewasa 5 ekor dan melahirkan sebanyak 3 kali
dalam setahun. Dengan tingkat harga daging kelinci yang sedikit lebih
tinggi dibanding daging ayam kampung sekitar 27 ribu per kilogramnya,
atau 17 ribu per kg berat hidup maka usaha budidaya kelinci pedaging
sangat layak untuk dipertimbangkan menjadi pilihan ber wirausaha.
Kelinci pedaging siap potong biasanya berusia diatas 6 bulan dengan
berat badan rata-rata 4 kg. Harga indukan flemish giant saat ini
berkisar +- 200 ribu per ekor. Maka dengan modal 5 juta rupiah sudah
cukup untuk memulai usaha budidaya kelinci pedaging dengan rincian untuk
membeli 8 ekor indukan, 2 ekor pejantan, pembuatan kandang serta biaya
operasional selama +- 8 bulan. Dengan asumsi setelah 8 bulan kita sudah
bisa mendapatkan income dari penjualan kelinci hasil ternak.
HITUNGAN INVESTASI
Biaya investasi :
Sewa lahan untuk kandang untuk 2 tahun Rp. 1.000.000
Kandang baterai ukuran 60 X 80 cm untuk 13 ekor indukan, dan 3 pejantan Rp. 3.000.000
Kandang koloni pembesaran Rp 3.000.000
Perlengkapan kandang Rp. 500.000
Pengadaan calon indukan 16 ekor berat 3-4 kg @ Rp 400.000 = Rp 6.400.000
Total = Rp. 10.900.000
Biaya Operasional dalam 1 siklus panen (4 bulan)
Pakan hijauan Rp 200.000/bulan = Rp 800.000
Vitamin dan obat-obatan Rp 50.000/bulan = Rp 200.000
Konsentrat (dedak bekatul) indukan 50kg/bulan @ Rp 2000= Rp 100.000/bulan = Rp 400.000
Konsentrat 50 anakan 75kg/bulan @ Rp 2000 = Rp 150.000/bulan = Rp 600.000
Gaji karyawan ditiadakan karena skala ini belum membutuhkan karyawan.
Jika memakai
karyawan biaya pakan hijau ditiadakan sehingga karyawan harus merawat
dan mencari hijauan besaran gaji sekitar Rp 500.000/bulan dan jumlah
indukan harus ditambah
Total biaya operasional 1 kali panen = Rp 2.000.000
Total biaya operasional dengan karyawan = Rp 4.000.000
Asumsi 1 ekor indukan melahirkan 5 ekor anakan akan diperoleh 65 ekor anakan
mortalitas 10% = 7 ekor mati
target berat anakan 3 kg/ekor
harga per kg Rp 18.000- 20.000
Tingkat harga Rp 18.000
---> 58 ekor x 3 kg x Rp 18.000 = Rp 3.132.000
Tingkat harga Rp 19.000
---> 58 ekor x 3 kg x Rp 19.000 = Rp 3.306.000
Tingkat harga Rp 20.000
---> 58 ekor x 3kg x Rp 20.000 = Rp 3.480.000
Pada penjualan kelinci sebaiknya mengikuti permintaan pasar
Jika ada yang membutuhkan anakan umur 2 bln bisa dijual Rp 50-75rb/ekor
Bisa juga dijual sebagai kelinci percobaan saat anakan umur 3bulan berat 2kg lebih seharga 75-100rb/ekor (kelinci jantan)
Bisa juga dijual sebagai calon indukan saat umur 4bln dengan harga 250-300rb/ekor (kelinci betina)
ataupun dijual kelinci indukan 400rb/ekor.
Jika pasar sepi kelinci bisa dijual sebagai kelinci potong dengan harga 18-20rb/kg atau lebih tinggi lagi
Usaha ini sangat
menjanjikan karena pasarnya sungguh luas, dengan menjadikan kelinci
potong saja masih mendapatkan hasil, tetapi semua itu tergantung nasib
masing-masing peternak, karena pengalaman mempengaruhi hasil.
lihat juga jenis jenis dan pembuatan kandang kelinci
SUMBER :
http://bisnisbuny.blogspot.com/2012/03/prospek-beternak-kelinci-pedaging.html
http://www.rohmad.com/2012/03/peluang-usaha-ternak-kelinci-cara-ternak-kelinci-untuk-bisnis.html